Indonesian comics in fact can apply Western techniques and quality while at the same time incorporating elements of the local culture.ĭuring the 1950’s, Indonesian comics were highly influenced by the European-American 1930’s comic style. Because of this, Indonesian comics missed an opportunity to include materials that could attract people’s interest. There was another assumption that people expect only entertainment from popular art, not deeper meanings or social commentary. On the other hand, comics which did contain local themes were not sufficiently marketable because their themes were not considered “trendy” by some people. The people who ran the comic industry in Indonesia just adopted other nations’ practices and themes which may have fit with those nations’ cultures but did not fit with the local culture. In addition, the Indonesian comic industry never considered or incorporated aspects of the unique local cultures which contain and express the local people’s self esteem. Together these problems have helped to cause the Indonesian comic industry collapse in recent years. These problems were made worse by a weak marketing system. The problems started from publishers’ assumptions that local comics would not sell when faced with competition from foreign comics and from a lack of artistic innovation and significant exploration of new techniques and themes. However, since that time, Indonesian comics have been in trouble. The golden age of Indonesian comics was in the 1960’s and 70’s when comics like Si Buta dari Gua Hantu by Ganes TH, Godam by Wid NS, and Wayang Purwa by R.A Kosasih were quite popular and successful. The Background: The Collapse of Indonesian Comics Indonesian Alternative Comics from Yogyakarta, Indonesia Selain itu kacang tanah dan selai kacang tanah juga mengandung vitamin E, asam folat, kalium, magnesium, seng,ĭan serat, yang semuanya diketahui membawa manfaat untuk kesehatan. Kali ditemukan dalam minuman anggur merah. Kacang tanah juga mengandung bahan kimia resveratrol, yang telah dikaitkan dengan pengurangan penyakit dan risiko menderita kanker. Masing-masing mengandung sekitar 56 mg SIT/100 gm dan 198 mg SIT/100 gm. Snack kacang tanah mengandung 160 mg SIT/100 gm dan selai kacang tanah biasa mengandung 157 mg SIT/ 100 gm. Para peneliti dari State University of New York, Buffalo, memeriksa kandungan SIT pada beberapa produk kacang tanah. Hanya mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler sebesar 12 %. Juga terlihat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler hingga 21 % dibanding diet rata-rata orang Amerika, padahal sebuah diet rendah lemak Perhari, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fats,MUFA), dapat mengurangi kolesterol darah sebesar 11 - 14%. Sebuah studi baru-baru ini dari Penn State University, menunjukkan bahwa diet yang menyediakan 2-3 porsi kacang tanah atau selai kacang tanah Memperlihatkan bahwa konsumsi produk-produk yang mengandung sterol, seperti SIT, dapat menurunkan kolesterol darah dengan menghalangi penyerapan Secara tradisional, para peneliti sudah lama melirik manfaat sterol pada tanaman dalam mencegah penyakit jantung. Yang dapat dengan mudah ditambahkan dalam diet kita, menawarkan suatu cara yang cukup mudah dan praktis untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa phytosterol Menyebar ke kelenjar getah bening dan paru-paru daripada kelompok yang mengkonsumsi kolesterol. Ukuran tumor pada tikus-tikus yang mengkonsumsi phytosterol ditemukan 33 % lebih kecil dan 20 % lebih sedikit Sama dengan berbagai komponen tumbuhan lainnya, phytosterol melindungi seseorang dari penyakit kanker dengan beberapaĬara,termasuk mencegah penyebaran dan merangsang matinya sel-sel tumor, serta mengubah beberapa hormon yang penting untuk pertumbuhan sel-sel tumor.ĭalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam Anticancer Research, dua kelompok tikus kecil yang ditumbuhi dengan sel-sel kanker payudara manusiaĭiberi diet phytosterol dan kolesterol. Maupun polong-polongan, seperti kacang tanah.
Bentuk phytosterol yang paling umum adalahīeta-sitosterol,kampesterol, dan stigmasterol, dan ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada beberapa jenis minyak tumbuhan, baik biji-bijian Phytosterol adalah senyawa alami yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis tumbuhan. Hasil penelitian yang menggembirakan ini dapatĭitemukan dalam Nutrition and Cancer (Vol.38, No.2). SIT mungkin memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar, prostat dan payudara. Beta-sitosterol (SIT), sejenis phytosterol, telah terbukti dapat menahan pertumbuhan sel-sel kanker sekaligus melindungi seseorang dari penyakit